Apa sih artinya 'Backpacker' itu ??
backpackermagazine.blogspot.co.id - Kita sangat beruntung hidup pada saat perkembangan teknologi berlangsung amat pesat, sehingga kegiatan melakukan perjalanan pun kena imbasnya, yakni semakin mudah dan murah.
Biaya transportasi ke luar negeri pun semakin murah, proses pemesanan tiket transportasi maupun akomodasi dapat dengan mudah dilakukan melalui internet, informasi tentang tujuan wisata pun berlimpah di internet, dan komunikasi ke daerah asal juga relatif gampang dilakukan selama perjalanan. Kapan lagi waktu yang tepat untuk traveling? Yes, now this time,guys !
Seingat saya, dahulu waktu saya semasa kecil, tampaknya hanya orang yang benar-benar "makmur" yang dapat berjalan-jalan ke luar negeri. Sekarang tampaknya siapa pun dapat berkesempatan untuk melihat dunia di luar sana.
Indonesia, negeri kesayangan kita ini pun kaya dengan berbagai destinasi wisata yang keindahan alamnya amat sangat cantik dan luar biasa. Saking luasnya wilayah Indonesia, di buku "Lonely Planet: South-East Asia on A Shoestring", bagian Indonesia mendapat porsi terbanyak. Itu pun belum tercakup seluruhnya lho! Trinity, si penulis perjalanan kawakan, sempat mengkalkulasi secara kasar bahwa untuk mengunjungi setiap pulau di Indonesia yang berjumlah lebih dari 17,000 ini, akan diperlukan 40 tahun sendiri!
Apalagi kalau kita menetapkan untuk jalan-jalan di negeri sendiri, berarti kita telah membantu kesejahteraan masyarakat lokal. Alasannya adalah karena kita telah menggunakan jasa dan produk setempat. Pada akhirnya, secara tidak langsung kita juga berkontribusi terhadap kemajuan ekonomi Indonesia.
Sayangnya, terkadang malah untuk tempat-tempat tertentu, biaya transportasi di dalam negeri lebih mahal dan tak terjangkau oleh orang Indonesia sendiri, dibandingkan dengan traveling ke luar negeri. Mungkin itu sebabnya mengapa lebih banyak orang yang memilih untuk jalan-jalan ke luar negeri daripada jalan-jalan mengeksplorasi Indonesia.
Hal ini terjadi karena minimnya sarana transportasi dan fasilitas wisata di tempat-tempat tersebut. Keindahan alam Indonesia di tempat-tempat sulit akses tersebut terkadang hanya dapat dinikmati oleh para wisatawan lokal yang berkantong tebal dan wisatawan asing (yang lebih berduit dari orang kita). Sering kali malah justru pihak asing yang lebih dahulu menyadari potensi wisata di suatu tempat di negara kita, sehingga daerah tersebut akhirnya dibeli dan dikembangkan oleh mereka. Sangat ironis memang :-(
Kita hanya dapat berharapp pemerintah dan pihak swasta sering-sering bekerja sama untuk mempermudah akses dan mengembangkan fasilitas wisata di daerah-daerah Indonesia yang berpotensi wisata. Tentunya juga perlu ada panduan pengembangan tempat wisata yang bertanggung jawab (Responsible Tourism Guidelines), sehingga daerah tersebut tidak teresploitasi dan rusak akibat pengembangan yang tidak terkontrol.
Untungnya jadi backpacker, pasti ada saja cara kreatif untuk berwisata murah meriah ke tempat-tempat eksotik yang sulit tersentuh tersebut. Tinggal bermodal rajin cari informasi via internet, rajin bertanya ke komunitas backpacker, dan rela untuk melepas sedikit kenyamanan dalam melakukan perjalanan, maka anggaran jalan-jalan pun akan terpangkas cukup banyak. Cara perjalanan seperti ini tentunya jauh lebih hemat dan lebih berwarna dibandingkan jalan-jalan dengan cara normal. Ingin jalan-jalan ke tempat-tempat eksotis dengan anggaran terbatas? Yuk, jadi backpacker!
Wrote by Virtual Publisher
